Kurangnya kesejahteraan negara tersebut menyebabkan perbedaan jarak
antara si kaya dan si miskin yang cukup jelas. Kondisi ini membuat
presentase pembunuhan, kriminal, kesakitan dan efek samping lain yang
tidak diinginkan.
Kondisi ini juga membuat orang kaya berada di unsur minoritas, yang
bisa membuat mereka di bawah ancaman kekerasan karena adanya kecemburuan
sosial. Itu membuat orang-orang kaya tidak betah untuk tinggal.
Dikutip dari
berjambang.blogspot.com ada 10 negara yang dibenci orang-orang kaya. Mereka tidak betah untuk tinggal.Negara mana sajakah? berikut daftarnya.
1.Somalia
GDP (Gross Domestic Product) per kapita Somalia mencapai 145,06 dollar
AS (Rp 1,740 juta). Bandingkan dengan Indonesia yang mencapai 4.000
dollar AS (Rp 48 juta) per kapita tahun ini. Somalia jelas kekurangan
struktur pemerintahan dan hukum saat ini, menyebabkan negara ini sebagai
salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi orang kaya.
Negara ini penuh dengan kriminal, dan peperangan, di mana orang yang
sering mengumbar kekerasan adalah orang yang punya kekuatan paling besar
di negara ini. Penduduk Somalia juga dikenal sebagai pembajak
kapal-kapal di perairan luas. Somalia bukanlah tempat bagi orang-orang
kaya.
2. Republik Demokrasi Kongo
GDP per kapita Kongo mencapai 394,25 dollar AS (Rp 4,731 juta). Negara
ini termasuk yang terburuk soal kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Kemiskinan di negara ini sudah timbul sejak tahun 1980.
Sekarang, lebih dari setengah populasi hidup di bawah garis
kemiskinan. Satu dari tiga anak yang hidup di pedesaan menderita gizi
buruk, juga HIV dan AIDS.
Ini hanyalah salah satu aspek kenapa orang di Kongo hidup miskin.
Dengan hasil dan pendapatan agrikultur yang rendah, mahalnya
transportasi publik, dan sistem komunikasi yang lemah, mayoritas
penduduk menjadi miskin dan seolah terbiasa dengan keadaan itu. Namun,
hal itu tak berarti untuk orang yang kaya. Mereka tak sabar untuk segera
pindah.
3. Zimbabwe
GDP per kapita negara ini mencapai 589,46 dollar AS (Rp 7,003 juta) .
Jika tidak ada Republik Demokrasi Kongo, peringkat GDP dari negara ini
adalah kedua terendah di dunia. Hal itu menimbulkan banyak masalah.
Negara ini mendapat kepemimpinan yang buruk di bawah diktator Robert
Mugabe sehingga membuat perekonomiannya terjungkal lebih jauh dari
sebelumnya.
Negara ini hidup di bawah garis kemiskinan, korupsi, angka
pengangguran dan tingkat inflasi yang tinggi. Hal itu membuat
orang-orang kaya tak sabar untuk keluar dari negara tersebut.
4.Liberia
Liberia masih merasakan dampak dari bencana perang yang berakhir pada
tahun 2003 silam. Lebih dari 80% penduduk Liberia hidup dengan uang 1,25
dollar AS (Rp 15 ribu) per hari. Bahkan kurang. Dengan infrastruktur
yang mengkhawatirkan dan kurangnya akses pasar, Liberia benar-benar
negara yang sulit untuk ditinggali. GDP per kapita negara ini mencapai
716,04 dollar AS (Rp 8,592 juta).
5. Republik Afrika Pusat
Negara ini memiliki angka pengungsi yang tinggi dari negara
perbatasannya yakni Republik Demokrasi Kongo, dan Sudan. Pertumbuhan
populasi ini mengiringi pertumbuhan penyakit pula, dan juga kelaparan di
antara negara-negara tersebut.
Republik tidak dapat menjamin apa-apa kepada rakyatnya, dengan adanya
pemerintah yang korupsi, lambatnya pertumbuhban ekonomi, dan
industrialisasi yang lemah. GDP per kapita negara ini mencapai 827,93
dollar AS (Rp 9,935 juta).
6. Nigeria
Nigeria adalah salah satu negara yang kurang berkembang di dunia. 76%
penduduknya hidup dengan uang kurang dari 2 dollar AS (Rp 24 ribu) per
hari. Negara ini kaya akan sumber daya uranium, minyak, dan emas menghas
ilkan pendapatan yang besar untuk pemerintah, tapi mayoritas dari pendapatan penduduk berasal dari agrikultur.
GDP per kapita negara ini hanya mencapai 853,43 dollar AS (Rp 10,241
juta). Dengan perubahan iklim, Nigeria menghadapai tantangan serius ke
depan dan potensi krisis pangan yang akan menyebabkan kekerasan dan
ketidakstabilan.
7.Malawi
Malawi berada di peringkat 160 dari 182 negara dalam Human Development
Index PBB. GDP per kapitanya mencapai 893,84 dollar AS (Rp 10,726 juta).
90% penduduk di negara ini hidup di bawah panedapatan 2 dollar AS (Rp
24 ribu) per hari. Gagal panen, naiknya harga makanan, cuaca, dan
penyakit berkontribusi banyak terhadap krisis di Malawi. Tak hanya itu,
di bawah 12% dari total populasi Malawi terjangkit HIV/AIDS.
8. Madagaskar
Negara yang namanya pernah dibuat sebuah film ini memiliki GDP per
kapita senilai 972,07 dollar AS (Rp 11,124 juta). Madagaskar mengalami
penurunan kualitas kebidupan dalam 25 tahun terakhir. Dalam Human
Developmnet Index Persatuan Bangsa Bangsa, negara ini berada di
peringkat 143. Pendapatan negara menurun sementara populasinya terus
naik 2 kali lipat. Itu yang membut orang kaya tidak betah.
9. Afghanistan
Salah satu negara termiskin di dunia, Afghanistan memiliki GDP per
kapita senilai 1.072,19 dollar AS (Rp 12,864 juta). Sebanyak 42% dari
total populasi di negara ini hidup di bawah garis kemiskinan. Selain
itu, yang membuat orang-orang kaya tidak betah untuk tinggal di
Afghanistan adalah karena negara ini memiliki banyak warga sipil
bersenjata, angka penculikan yang tinggi serta pembunuhan dan pemboman
yang terjadi secara konstan.
10. Korea Utara
Korea Utara memiliki GDP per kapita senilai 1.800 dollar AS (Rp 21,6
juta). Kemiskinan di negara ini tersebar luas dan menipiskan penduduk
lokal. Sejak kematian sang diktator Kim Jong Ill, putranya Kim Jung Un
mengambil alih tahta sebagai diktator negara.
Meluasnya korupsi pemerintah, pertumbuhan ekonomi yang kurang baik,
orang miskin dan orang kaya di negara ini seolah sulit untuk kabur dari
negaranya, dengan denda yang besar bagi mereka yang mencoba ke luar dari
Korea Utara, termasuk dihukum bertahun-tahun menjadi buruh.
Dengan hampir separuh dari populasi bekerja di sektor industri dan
sisanya di bidang agrikultur dan layanan, tidak banyak uang atau makanan
di Korea Utara, berarti kalau anda kaya, anda harus punya uang banyak
untuk membayar agar bisa keluar dari situ tanpa ditangkap.