http://adf.ly/1ZWXFI
Sebuah rumah paku (Nail House) adalah neologisme Cina (suatu istilah
baru) untuk hunian milik orang-orang yang menolak untuk memberikan ruang
bagi pembangunan. Maka sebuah Istilah baru pun diciptakan oleh para
pengembang, mengacu pada paku yang terjebak dalam kayu, dan tidak dapat
ditumbuk turun dengan palu. Tahun-tahun belakangan ini, ‘rumah paku –
rumah paku’ yang menantang ini sering diupload ke internet. Mereka
adalah bukti simbolis dari “orang kecil” yang berdiri melawan paksaan
pemerintah dan para pengembang.
Berikut adalah beberapa rumah paku seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com
1. Rumah Keluarga Wu, Chongqing, Cina
Keluarga wu adalah satu-satunya keluarga diantara 280 keluarga yang
daerahnya akan dibangun pusat perbelanjaan enam lantai di Chongqing,
menolak selama dua tahun untuk mengosongkan rumah keluarga mereka yang
telah mereka huni selama tiga generasi. Pengembang memotong pasokan
listrik dan air, dan menggali lubang sedalam 10 meter (33ft) di sekitar
rumah mereka. Pemilik masuk ke lokasi konstruksi, menduduki kembali, dan
mengibarkan bendera China di atas rumah mereka.
Yang Wu, seorang juara seni bela diri lokal, menggunakan nunchakus
untuk membuat tangga ke rumah mereka, dan mengancam untuk mengalahkan
setiap aparat yang berusaha untuk mengusir dia. Istrinya, seorang
pemilik restoran bernama Wu Ping yang telah merencanakan untuk membuka
sebuah restoran di lantai dasar rumah itu, membuat wawancara dan siaran
pers untuk menghasilkan publisitas. Pemilik menolak tawaran sebesar 3,5
juta yuan (US $ 453.000), tapi akhirnya mencapai kesepakatan dengan
pengembang pada tahun 2007.
Pada tanggal 4 April 2007, rumah di sentral Chongqing ini dihancurkan
dan Wu beserta keluarganya menerima penyelesaian satu juta yuan
ditambah apartemen baru yang mewah.
2. Rumah di Wenling, Cina
Istilah rumah paku menjadi semakin terkenal setelah munculnya foto rumah
di tengah jalan yang baru dibangun di Wenling, Provinsi Zhejiang.
Pasangan tua menolak untuk menjual properti untuk harga yang ditawarkan
oleh pemerintah sejak tahun 2001.
Akhirnya jalan raya dua jalur menuju ke stasiun kereta api, dibangun
di sekitar rumah. Gambar rumah itu beredar di Internet dan
dipublikasikan secara luas oleh media China. Properti dibongkar pada
bulan Desember 2012 setelah pemilik menerima tawaran kompensasi senilai $
41.000.
3. Rumah Paku Kunming, Cina
Pada tanggal 28 Oktober 2010, pengembang menggali parit di sekitar rumah
Zhao di Zhaojiadui, Kunming dan hujan yang datang setelahnya telah
mengisi lubang tersebut dengan air, menciptakan parit yang membuat Zhao
terpaksa harus menyeberang untuk pergi atau kembali ke rumahnya.
Ketika ditanya mengapa dia tidak pindah, Zhao mengatakan bahwa
rumahnya dibangun di atas tanah milik pribadinya, namun pengembang akan
memberikan kompensasi sesuai dengan standar kepemilikan tanah secara
komunal yang nilainya jauh lebih rendah. Jadi, ia dan keluarganya tidak
menandatangani perjanjian. Dia terus tinggal di apartemen dengan istri
dan ibunya yang berusia 83 tahun karena semua bangunan lain di kompleks
itu sudah dihancurkan, membuat gedung itu sendirian di sebuah hamparan
lahan terbuka.
4. Rumah Paku di Yongji Street, Jinhua, Cina
Yongji Street terkenal di kota Jinhua dan sekitarnya, karena disana ada
sebuah rumah yang terletak di tengah jalan raya. Bangunan tiga lantai
ini berdiri di bahu jalan, dengan tanaman-tanaman sayuran disekitarnya,
mempersempit jalan dari empat jalur menjadi dua jalur. Pemilik rumah ini
adalah Yao Buqing 57 tahun. Rumahnya berdiri sebagai paku di jalan
selama 5 tahun.
5. Rumah Edith Macefield, Seattle, USA
Edith Macefield mencapai ketenaran di seluruh dunia pada tahun 2006
ketika ia keras kepala menolak US $ 1 juta untuk menjual rumahnya, untuk
membuat jalan bagi pengembangan komersial di lingkungan Ballard
Seattle. Dalam prosesnya, ia menjadi seorang pahlawan di mata rakyat.
Namun, proyek lima lantai dibangun disekeliling rumah pertanian nya yang
berusia 108 tahun, di mana dia meninggal pada usia 86.
Setelah kematiannya, terungkap bahwa Macefield mewariskan rumahnya
untuk seorang pengawas konstruksi bangunan baru tersebut, yang bernama
Barry Martin, karena rasa senangnya atas persahabatan yang telah Barry
tunjukkan kepadanya selama konstruksi. Pada bulan Juli 2009 Barry Martin
menjual rumah itu kepada Greg Pinneo sebesar $ 310.000. Greg Pinneo
berniat untuk menggunakan rumah sebagai kantor untuk menjalankan firma
real estate nya. Kisah rumah inilah yang menginspirasi film Pixar Up.
6. Rumah Austin Spriggs, Washington DC, USA
Pada tahun 2006, Austin Spriggs dengan senang hati tinggal di sebuah
rumah yang akan segera menjadi duri di sisi pengembang lokal. Seperti
duri yang nyata, Mr Spriggs ditawarkan lebih dari $ 3juta untuk rumahnya
di tahun 2008 walaupun rumah itu sebelumnya hanya bernilai sekitar $
200ribu.
Tak perlu dikatakan, ia menolak mentah-mentah tawaran itu dan bahkan
kemudian ia mengambil pinjaman untuk mengubah rumahnya menjadi warung
pizza. Seperti yang Anda lihat, bangunan ini benar-benar dikerdilkan
oleh perkembangan sekitarnya.
7. Rumah Paku dekat Stasiun Kereta Api di Shenzhen, Cina
Gedung ini terletak di depan Stasiun Kereta Api Shenzhen Utara. Pemilik
bangunan bertingkat tujuh ini telah menolak tawaran sebesar 20 juta yen
(US $ 3,2 juta) untuk pindah. Tawaran itu ditolak pada tahun 2011, dan
bangunan masih berdiri di lapangan hijau.
8. Rumah Paku di Changsha, Cina
Sebuah rumah paku tetap berdiri di Changsha, bahkan setelah pusat
perbelanjaan dibangun di sekitarnya, dan sekarang rumah itu berdiri di
halaman mall.
Rumah bobrok ini duduk di depan pusat perbelanjaan yang relatif
terlihat modern dan kontras antara dua bangunan sangat mencolok. Rumah
berdiri di tempat ini sejak tahun 2007.
9. Rumah Paku di Shenzhen, Cina
Pada tahun 2006, Cai Zhuxiang dan Zhang Lianhao, pemilik dari bangunan 7
lantai di Distrik Luohu, Shenzhen, didekati oleh pengembang lokal yang
memiliki misi untuk mengubah daerah ini menjadi finansial centre yang
sangat menguntungkan.
Seperti yang dapat Anda lihat dari foto, pasangan itu menolak dan
bangunan tua mereka dan tanah di bawahnya menjadi fokus dari sebuah
perang penawaran. Akhirnya pengembang membuat tawaran yang tidak bisa
mereka tolak dan tahun 2007 pasangan itu membawa barang-barang mereka
dan pindah. Meskipun besarnya nilai penawaran terakhir itu belum
dikonfirmasi, diperkirakan pasangan tersebut menerima antara ¥ 10-20juta
(lebih dari US $ 1 juta).
0 komentar:
Posting Komentar